Selasa, 02 November 2010

PROSES ALAM

Banjir adalah proses alam yang penyebabnya adalah jalan air yang dibuat oleh alam seperti sungai, danau tersumbat atau dirubah oleh perbuatan manusia. Tumbuh-tumbuhan yang menahan air dan meresap air ditebang oleh manusia.
Apabila banjir dibiarkan saja, maka proses alam akan mengaturnya. Banjir akan menyebabkan terjadinya sungai baru, terjadinya lahan-lahan penampung air, menjadikan tanah subur dan tanaman akan tumbuh rimbun. Sungai-sungai akan berfungsi normal, pantai-pantai yang kotor akan dibersihkan oleh proses alam dengan tumbuhnya berbagai macam tanaman. Apabila diperlukan, berdasarkan sinyal yang muncul dari permukaan bumi, maka energi yang ada di perut bumi dapat dikeluarkan ke permukaan bumi.
Tinggal manusia yang mempunyai akal menyesuaikan diri untuk bertempat tinggal, sedangkan hewan yang tak berakal dapat menyesuaikan. Manusia tidak mau menselaraskan dengan proses alam karena mereka dipenuhi dan dikuasai hawa nafsu. Manusia merasa menjadi mahluk Tuhan yang paling mulia, alam semesta ini sudah dibuatkan Sertipikat Hak Milik oleh Tuhan untuk manusia, sehingga suka berbuat seenaknya.
Di Indonesia sekarang ini terjadi kekacauan yang merupakan lingkaran setan. Negara yang bumi dan lautnya kaya raya tetapi penduduknya miskin dan sangat tergantung hidupnya dari negara lain serta negaranya banyak hutang. 56 % kekayaan Indonesia dimiliki oleh 0,2 % penduduk Indonesia (www.ugm.ac.id). Pemerintah telah memberikan 42 juta hektar (panjang 4.200 km x lebar 100 km atau panjang 1.000 km x lebar 420 km) kepada 301 perusahaan (data Kementrian Kehutanan 05/09), bayangkan. Jaringan Advokasi Tambang menyebutkan 35% daratan Indonesia diijinkan untuk dibongkar oleh industri pertambangan. Sawit watch menyatakan hingga Juni 2010 pemerintah telah memberikan 9,4 juta hektar tanah (panjang 940 km x lebar 100 km) dan akan mencapai 26,7 juta hektar (panjang 1.000 km x lebar 267 km) kepada 30 grup yang mengontrol 600 perusahaan, 85,4% dari 137 konsesi minyak dan gas Indonesia dimiliki asing, bayangkan, VOC baru yang menguasai kekayaan Indonesia. Alam mengatakan: wajar penduduk Indonesia melarat, apa yang sudah saya berikan tidak dirawat.
Penyebabnya adalah , proses untuk mendapatkan pemimpin sekarang sudah tidak alamiah lagi. Fungsi pers yang alamiah dibelokan, yang memiliki uang dapat memasang dan mempublikasikan dirinya di media masa. Bahkan konsultan untuk menjadi pemimpin sekarang berserakan, kerja dari konsultan ini tinggal menghitung berapa juta pemilih yang dikehendaki agar seseorang bisa menjadi pemimpin, misalnya 30 juta maka biayanya Rp. 50.000 x 30 juta atau Rp 1,5 triliun yang harus dibagikan kepada pemilih dengan berbagai macam cara dan modifikasi. Wilayah-wilayah penyebaran uang dimonitor, sehingga 1 jam setelah penghitungan suara konsultan sudah tahu hasilnya. Artinya harga diri seorang rakyat Indonesia ini sangat murah.
Uang yang didapat untuk proses menjadi pemimpinpun tidak alamiah, maka hasil yang diperoleh adalah pemimpin yang tidak alamiah. Amien Rais seorang ahli kitab secara tidak langsung meremehkan nabinya dengan membuat batasan-batasan akademis untuk menjadi pemimpin Indonesia, ya inilah yang didapat oleh bangsa Indonesia. Nabi Muhammad menjadi pemimpin besar dunia bukan karena pendidikan akademisnya (ahli kitab), beliau buta huruf, tetapi karena karakter dan pekertinya yang luhur, sehingga proses alam bekerja menetapkan beliau sebagai pemimpin besar dunia, ini suatu yang NYATA.
Silahkan saja merekayasa alam atau membelokan proses alam, tetapi tetap alam akan mengatasinya, berproses secara alamiah, bukan manusiah. Gempa bumi, banjir dan lainnya adalah proses alam agar semua yang ada di alam ini dapat mengikuti proses alam. Pembelokan tingkah laku manusia dari hukum alam/proses alamiah menyebabkan alam pun bertindak.
Agama adalah produk alam yang berisi petunjuk agar manusia selaras dengan alam beserta isinya. Agama adalah alat untuk mempertemukan manusia dengan Tuhannya Sang Pemilik Alam. Ritual-ritual dalam semua agama seharusnya bertujuan untuk mempertemukan manusia dengan Tuhannya, jangan dibelokan ke hal yang lain. Manusia senang membelokan agama sehingga menjadi sulit dipahami, agama dibuat ilmiah, buku-buku tentang agama menjadi tebal dan manusia terjebak dalam ketebalan buku, tidak sampai-sampai kepada tujuannya. Ketika agama dibelokan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, timbulah proses alam seperti peperangan dan teror-teror.
Tangisan dan jeritan hati rakyat mengirim sinyal kepada alam untuk bertindak. Revolusi rakyat adalah hasil dari proses alam. Perilaku rakyat yang nyleneh dalam berdemokrasi dengan mengais uang Rp. 50,000 juga mengirim sinyal kepada alam untuk bertindak dan inilah hasilnya, kabinet Indonesia bersatu, rakyatnya bersatu rebutan be el te.
Jangan lupa tujuan agama adalah membuat manusia tetap terjaga/sadar untuk menemui Tuhannya Sang Pemilik Alam Semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ngening